Otaku itu artinya seseorang yang sangat terobsesi dengan sesuatu, dengan kata lain segala macam addict yang ada sekarang ini merupakan otaku, penggila otomotif ya berarti seorang otaku otomotif, pecinta buku ya berarti otaku buku dsb.
Hanya saja karena pengaruh dan istilah nya di Jepang inilah yang lebih sering dipandang orang di dunia, otaku dianggap buruk di Jepang karena kasus pembunuh berantai yang juga seorang pedofilia karena dianggap terobsesi dengan anime (Google it, you WILL find this article).
Sekarang juga sebenarnya di Jepang yang namanya otaku tidak dipandang rendah seperti dulu, mungkin kalian pernah dengar kisah Densha Otoko yang berdasarkan cerita nyata.
What Raiken said is true, sebagaimana pun pandangan kita terhadap orang lain kita tidak bisa menentukan batasan mereka begitu saja, kecuali mereka menekan pandangan mereka terhadap kita.
Untrue, saya tidak suka lawan jenis. Yet I'm probably the most level-headed than all of you.
Also.
Bila saya bandingkan, semua teman saya yang memiliki obsesi terhadap sesuatu lebih loyal dibandingkan mereka yang tidak punya minat khusus.
Itu kan minoritas dari minoritas. Kayaknya itu parah banget. Sudahlah, intinya, manusia itu sebenarnya bisa lebih baik dari karakter fiksi, karena manusia lah yang membuat karakter fiksi. Tapi karakter fiksi akhir2 ini disalahgunakan, malah dijadiin gebetan
Also untrue.
I like rangers because they are rangers.
Apa bedanya mereka dengan pahlawan lainnya?
Karena orang menilai orang lain hanya dari 'kostum' nya.
Indeed.
Manusia yang membuat itu semua, manusia harusnya bisa jadi lebih baik.
Tapi tidak juga, karena manusia memiliki kekurangan mereka membutuhkan sesuatu untuk menutupi kekurangan tersebut.
Lagi pula karakter fiksi dijadikan 'gebetan' sudah tradisi sejak dahulu kala yang baru diketahui orang Indonesia baru-baru ini.
Jadi memang, Indonesia bisa dibilang ketinggalan tradisi luar.
Sesuatu untuk menutupi kekurangan ya.. Contohnya kaya karakter fiksi itu? Jadi orang orang jadiin karakter fiksi jadi 'gebetan'-nya dengan tujuan untuk menutup nutupin kekurangannya, dan melengkapi diri gitu. Hmm, kan emang yang namanya karakter fiksi kebanyakan dibuat sempurna, supaya penikmat Film/Anime/Cartoon tersebut merasa tertarik sama acaranya. Tapi ya gak semua sih.
Not so serious discussion, so no need to do that.
Yes but your assumption is a bit off.
Bila sekarang saya minta untuk membuat sebuah tokoh/karakter, karakter yang muncul bukanlah karakter yang sebenarnya kamu bayangkan, tapi sebenarnya refleksi harapan kamu atas diri kamu sendiri.
For example, orang yang membuat karakter kuat biasanya karena si pengarang menganggap dirinya belum sekuat karakter yang ia buat. Atau bila si pengarang membuat karakter yang keren karena ia menganggap dirinya sendiri tidak keren sama sekali.
Maka dari itu orang awam lebih mudah tertarik dengan genre mainstream.